Seiring perkembangan ekonomi dan kebutuhan spiritual masyarakat yang semakin tinggi, pola makan telah berubah dalam beberapa tahun terakhir. Kita bergelut dengan masalah "makan" setiap hari, berpindah-pindah platform pemesanan, dan menunggu pesanan dibawa pulang tanpa perlu keluar. Memesan makanan melalui layanan pesan-antar telah menjadi fenomena yang umum. Tahukah Anda jenis dan perbedaan kotak makanan cepat saji sekali pakai yang Anda terima?
Menurut survei data besar, kotak makanan cepat saji yang saat ini beredar di pasaran secara kasar terbagi menjadi kotak kemasan plastik sekali pakai, kotak makan siang kertas sekali pakai, dan kotak makan siang sekali pakai yang dapat terurai.
1. Kotak makan siang plastik sekali pakai
Kotak makan siang plastik sekali pakai
dapat dibagi menjadi kotak makan siang plastik busa dan kotak makan siang plastik PP karena perbedaan penambahan bahan utama.
Kotak makan siang plastik berbusa sekali pakai terbuat dari resin polistirena. Setelah dipanaskan dan dilelehkan pada suhu tinggi di dalam ekstruder, agen pembusa (butana) ditambahkan untuk mengekstruksi lembaran. Setelah lembaran digulung, lembaran diberi ventilasi dan kelembapan. Letakkan di lingkungan yang sehat, lalu lakukan pemanasan sekunder dan pencetakan blister untuk membuat berbagai kotak makan siang. Ini banyak digunakan karena keunggulannya dalam hal pelestarian panas, ketahanan tekanan, dan biaya rendah. Namun, karena kerusakan lingkungan yang tidak dapat dipulihkan, istilah "polusi putih" menjadi topik hangat. Bahaya kotak makan siang busa sekali pakai adalah ketika suhu makanan yang disimpan dalam kotak makan siang plastik busa melebihi 65 derajat, zat beracun seperti bisfenol A akan terlepas. Bisfenol A adalah bahan baku kimia organik, yang tidak mudah terurai oleh sistem pencernaan dan dapat dengan mudah menyebabkan kerusakan fisik.
Kotak makan siang plastik PP terbuat dari polipropilena. Kotak makan siang berbahan polipropilena ini memiliki ketahanan panas yang baik dan tidak akan melepaskan zat beracun jika suhu makanan terlalu tinggi. Asumsinya adalah bahan yang digunakan adalah PP food grade. Jika plastik PP yang digunakan berbau menyengat, produk tersebut berkualitas rendah dan mungkin beracun. Kotak makan siang berbahan PP umumnya transparan, tidak beracun, dan tidak berbahaya, dan sering terlihat pada kotak makanan cepat saji sekali pakai.
2. Kotak makanan cepat saji kardus sekali pakai
Bahan baku dari
kotak makan siang kertas
Sebagian besar terbuat dari pulp atau bubur kayu, yang perlu dipres dan dibentuk untuk menghasilkan produk jadi. Kotak makan siang kertas sendiri tidak memiliki fungsi kedap air dan kedap minyak. Misalnya, wadah sup dari kardus kraft dan gelas kertas sekali pakai yang sering kita gunakan perlu dilapisi plastik pada dinding bagian dalam peralatan makan agar tidak bocor. Ketika plastik terkena air panas atau makanan panas, ia akan melepaskan zat kimia beracun, yang mengurangi penggunaan plastik hingga batas tertentu, tetapi kerusakan pada tubuh manusia belum berkurang.
Di sisi lain, sebagian besar kotak makan siang kertas menggunakan bubur kayu. Dalam proses pembuatan kertas, pohon-pohon dapat ditebang dan hutan dapat rusak. Selama proses pengolahan bubur kayu secara mendalam, sejumlah besar limbah juga akan dihasilkan dan mencemari lingkungan, yang tidak sejalan dengan konsep pembangunan hijau berkelanjutan.
3. Kotak makan siang yang dapat terurai secara hayati
Perbedaan terbesar antara kotak makan siang biodegradable dan kotak makanan cepat saji lainnya adalah bahwa keduanya dapat terurai secara hayati dan bahan yang digunakan dapat didaur ulang.
Kotak makan siang yang dapat terurai
Kotak makan siang yang terdegradasi sebagian umumnya merujuk pada kotak makan siang berbahan dasar pati jagung, yaitu polimer—asam polilaktat—yang diperoleh dengan metode kimia dari jagung, singkong, dll. Keunggulannya adalah tidak mengandung zat berbahaya bagi tubuh manusia, tahan air dan minyak, serta dapat terdegradasi sebagian. Dibandingkan dengan kotak makan siang tradisional, kotak makan siang ini lebih ramah lingkungan. Keaslian kotak makan siang berbahan pati jagung terletak pada warna dan aromanya. Kotak makan siang berwarna putih mungkin telah ditambahkan beberapa zat tambahan seperti pemutih dan bedak talk, karena kotak makan siang bubuk itu sendiri berwarna kuning dan berbau seperti tanaman jagung. Pewangi.
Kotak makan siang yang sepenuhnya dapat terurai umumnya mengacu pada jerami, buluh, tebu, bambu, dll., yang menggunakan serat tanaman sebagai bahan baku untuk menjalani reaksi biokimia di bawah aksi enzim dari mikroorganisme (bakteri, jamur, alga) di lingkungan alami, menyebabkan jamur dari penampilan hingga perubahan kualitas internal, dan akhirnya Kotak makan siang karbon dioksida dan air terbentuk. Mudah digunakan dan ringan. Aditif tahan air dan tahan minyak food grade digunakan dalam pemrosesan mendalam untuk mencegah penetrasi. Selain karakteristik dan perbedaan di atas, biaya kotak makan siang yang dapat terurai relatif lebih tinggi. Tentu saja, dengan perkembangan ekonomi dan permintaan yang besar untuk kotak makan siang ramah lingkungan di masa depan, kotak makan siang yang dapat terurai secara hayati dapat menjadi pilihan pertama untuk peralatan makan ramah lingkungan sekali pakai.
Indonesia
